KEGIATAN DOSEN

PELAKSANAAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI- PENGAJARAN-PENELITIAN-PENGABDIAN MASYARAKAT

Senin, 06 Januari 2014

MATA KULIAH- ADMINISTRASI PROYEK PEMERINTAH-S2 UPMI MEDAN

 

     PROGRAM MAGISTER ILMU ADMINISTRASI  
FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS PEMBINAAN MASYARAKAT INDONESIA ( UPMI )                                                                                                                          
                                                             PENDAHULUAN

Seperti telah kita ketahui bersama bahwa, kegiatan-kegiatan Pemerintahan terbagi dalam dua sektor yaitu kegiatan di sektor rutin dan kegiatan di sektor pembangunan. Pembahasan dalam kuliah ini menyangkut kegiatan pembangunan sektor/subsektor yang terujud dalam pengeluaran pemerintah untuk proyek-proyek. Berdasarkan kenyataan akan makin meningkatnya proyek-proyek ( Pemerintah : Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota) perlulah kita mengetahui dan mempelajari pengelolaan atau administrasi dan manajemen proyek-proyek agar supaya tujuan-tujuan dapat tercapai secara efisien dan efektif sehingga Negara dan masyarakat tidak dirugikan.
Administrasi dan manajemen proyek cukup kompleks. Oleh karena itu mata kuliah ini dipelajari agar kita dengan mudah dapat mengikuti segala proses yang berhubungan dengan proyek, mulai dari konsep administrasi dan manajemen, organisasi, mendapatkan, merencanakan, pelaksanaan, pengawasan dan penyelesaian suatu proyek.
Kuliah Administrasi dan manajemen proyek akan disampaikan dan dibagi menjadi beberapa bab yaitu :
Bab I : Membicarakan usaha mengidentifikasi kesempatan mengadakan investasi pada suatu proyek, konsep administrasi dan manajemen proyek, karakteristik dan batasan proyek, serta pentingnya mengambil keputusan investasi pada proyek.
Bab  II  :  Mengemukakan berbagai kemungkinan mengorganisasikan proyek
Bab III : Membahas berbagai jenis proyek sektoral dan dampak lingkungannya, karena seperti diketahui pembangunan suatu proyek harus selalu dikaji dampaknya terhadap lingkungan sektor.
Bab IV :  Menelaah hal-hal yang berhubungan dengan penciptaan atau mendapatkan proyek, termasuk didalamnya analisis kesempatan, evaluasi, manfaat biaya serta pencarian atau pemasaran jasa, pembuatan usulan serta pembicaraan dan pembuatan kontrak.
Bab  V :  Mengemukakan usaha-usaha menerjemahkan lebih lanjut usulan proyek. Di sini dibicarakan kegiatan perencanaan proyek meliputi identifikasi kegiatan, jadwal, biaya, kegiatan terpadu dan organisatoris.
Bab  VI :  Membicarakan pelaksanaan proyek di mana mungkin timbul persoalan yang berhubungan dengan alokasi sumber daya, pengawasan dan administrasi.
Bab  VII : Membicarakan tentang pengawasan proyek. Pengetahuan tentang teknik-teknik pengawasan, pentingnya selalu mengadakan peninjauan kembali atau tinjau ulang pelaksanaan proyek, pelaporan biaya dan informasi lain serta pengubahan-pengubahan harus dihayati oleh para peminat Administrasi dan manajemen proyek.
Bab  VIII : Mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan usaha-usaha penyelesaian proyek, yaitu penyerahan proyek, pelayanan pasca selesai, evaluasi kegiatan keseluruhan dan lain-lain.
Bab IX :  Mengemukakan berbagai kesimpulan
Bab  X  : Latihan-latihan dan Seminar Kelompok.




BAB  I
1.1              Pengantar

Seperti diketahui pembangunan yang dijalankan di Negara manapun di dunia ini, termasuk Indonesia dilaksanakan pada mulanya dalam bentuk proyek, kemudian dalam pekerjaan-pekerjaan rutin kalau proyek telah selesai, juga badan usaha melaksanakan proyek-proyeknya sendiri.
Dengan demikian perlu dilakukan pengelolaan atau administrasi dan manajemen proyek dengan baik. Ini berarti bahwa memulai, melaksanakan dan menyelesaikan proyek perlu direncanakan, diorganisasi, diarahkan, dikoordinasi dan diawasi dengan baik agar supaya tujuan-tujuan dapat tercapai secara efisien dan efektif.
Bagaimanapun juga administrasi dan manajemen proyek memerlukan langkah-langkah yang mengantarkan orang kepada administrasi dan manajemen proyek itu.
Pertama, ialah bahwa orang perlu mengidentifikasi kesempatan berusaha atau melakukan kegiatan investasi yang biasanya diujudkan dalam bentuk proyek.
Kedua, orang perlu menghayati karakteristik serta batasan proyek sebelum mengambil keputusan untuk mengadakan investasi dalam suatu proyek.
Ketiga, orang harus pula menyadari bahwa administrasi dan manajemen proyek perlu diberi wadah dalam suatu organisasi tertentu. Orang mengenal organisasi fungsional, proyek, matriks, usaha (ventura) dan team kerja (task-force). Dalam hal ini “teamwork” biasanya didambakan.
Apabila hal-hal di atas telah diperhatikan, maka usaha menciptakan atau mendapatkan proyek merupakan suatu seni tersendiri. Analisis kesempatan berusaha, baik pasar maupun teknis dalam rangka pemasaran jasa-jasa, perlu dilakukan sebelum orang membuat usulan proyek yang meliputi hasil, biaya, keuntungan, dan lain-lain dan yang selanjutnya disusul pembicaraan yang berhubungan dengan kontrak.
Perencanaan pelaksanaan proyek yang meliputi kegiatan, jadwal, biaya, dan organisasi harus pula digariskan. Pelaksanaan proyek itu sendiri mungkin menimbulkan berbagai persoalan alokasi sumber daya, pengawasan dan administratif. Selanjutnya, demi keberhasilan proyek, orang selalu harus ingat akan penting dan perlunya mengadakan pengawasan proyek. Pemanfaatan alat atau teknik pengawasan perlu dikembangkan. Peninjauan pelaksanaan proyek perlu dilakukan untuk melihat kemajuan proyek. Sistem informasi dan pengawasan manajemen juga harus dimanfaatkan dan dikembangkan, terutama untuk menanggulangi persoalan yang ada dan menentukan prioritas pengerjaan. Akhirnya orang harus sampai pada tahap penyelesaian proyek dengan segala konsekuensinya, yaitu penyerahan, pelayanan pasca selesai, evaluasi keseluruhan dan siap menampung persoalan yang timbul.

1.2              Identifikasi Kesempatan Mengadakan Investasi Proyek
Usaha ini di Indonesia didasari oleh pengetahuan orang (pengusaha) pada perkembangan yang terjadi di dalam lingkungan dunia usaha. Terutama sekali kecenderungan pengeluaran Pemerintah yang meningkat selama pada sektor ekonomi, sosial dan umum. Pembangunan disegala bidang dilakukan pemerintah maka  pengusaha harus jeli terhadap kenyataan ini. Dengan memperhatikan peraturan yang ada seperti Keppres 80 Tahun 2003 dan perubahannya dan lain-lain serta mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan diri sendiri serta saingan, pengusaha harus mampu berinisiatif untuk memilih atau memasuki sektor/subsektor pembangunan tertentu. Hal ini dengan juga memperhitungkan tujuan-tujuan perusahaan. Pemilihan sektor/subsektor tersebut tentunya didasarkan atas banyaknya proyek-proyek yang dilaksanakan. Biasanya makin banyak proyek makin banyak pula pesaingnya. Sektor yang “basah” tentu saja akan meminta pencurahan perhatian yang relative lebih besar dibandingkan dengan sektor “kering”. Di sektor yang terakhir ini persaingan relatif kecil. Bagaimanapun  juga pengusaha harus berniat dan berminat di dalam menangani suatu proyek atau proyek-proyek.
Di Indonesia ini pembangunan dalam bentuk proyek-proyek banyak dilakukan di sektor pertanian ( waduk, irigasi, pembukaan/pencetakan tanah sawah baru/pembukaan hutan, reboisasi hutan, Bimas, perkebunan dan lain-lain), di sektor industri ( pabrik kilang BBM, kawasan industri, dan lain-lain) dan jasa ( jalan darat, pemukiman, konstruksi lain, pendidikan, dan lain-lain). Orang tinggal memilih proyek mana yang akan ia laksanakan sesuai dengan bidang usahanya, sedemikian rupa sehingga memberikan sumbangan pada keuntungan serta perkembangan badan usahanya. Langkah selanjutnya ialah berusaha mendapatkan proyek tersebut dengan misalnya ikut penawaran dan berusaha mengalahkan pesaing kalau hal tersebut bukanlah merupakan penunjukan otomatis.
Pada proses ini segala tenaga, pikiran, waktu dan dana perlu dicurahkan semaksimal mungkin. Berbagai cara untuk memberikan kesan bahwa seseorang berminat, berniat dan siap menjalankan proyek perlu ditempuh. Analisis data yang diperlukan haruslah dilakukan terutama nanti untuk pembuatan usulan baik teknis maupun financial dan biaya apabila saatnya tiba.
Tim penilai/pihak yang menawarkan proyek melakukan pernilaian tarhadap usulan teknis terlebih dahulu dan melakukan ranking para pengusaha atau konsultan berdasarkan criteria tertentu. Pengusaha yang diniali pertama kemudian akan diajak negosiasi akan biaya pelaksanaan proyek. Apabila terdapat kesesuaian maka proyek akan diserahkan pelaksanaannya kepadanya. Apabila tidak ada kesesuaian maka pengusaha atau konsultan ranking kedua diajak negosiasi biayanya, dan seterusnya.
Jelas disini bahwa untuk mendapatkan proyek cukup sulit. Orang perlu mendapatkan informasi terlebih dahulu bahwa memang aka nada proyek yang ditawarkan. Oleh karena itu orang harus mencari secara aktif proyek-proyek, kecuali kalau memang sudah ada saluran yang pasti akan datangnya proyek atau kalau memang orang sudah terkenal dan dicari oleh mereka yang menginginkan agar proyek dilaksanakan oleh kita. Usaha memasarkan jasa merupakan suatu seni tersendiri. Bagaimanapun juga orang harus menjaga diri jangan sampai mendapatkan proyek terlalu banyak sehingga akan berakibat pelaksanaan proyek-proyek tertunda atau hanya di tangani setengah-setengah yang merugikan diri sendiri. Jadi apabila orang telah mampu dan berminat maka haruslah berniat untuk melaksanakan proyek dan mengelolanya dengan sungguh-sungguh.
Di sampig proyek yang “harus dicari”, ada pula proyek yang dapat “diciptakan sendiri”. Ini biasa terjadi pada badan-badan usaha yang ingin ekspansi, menghasilkan produk baru, dan sebagainya. Prosesnya juga melalui studi kelayakan proyek (proyek feasibility study).

1.3              Konsep Administrasi dan Manajemen Proyek
Dari uraian di atas dapatlah dikatakan bahwa proyek itu muncul oleh karena sesuatu yang belum pernah dikerjakan, perlu dikerjakan. Ini membedakan proyek dari pekerjaan rutin. Selanjutnya proyek akan selalu menghasilkan sesuatu dalam waktu tertentu. Selain itu proyek dapat berasal dari kita sendiri, dapat pesanan orang lain atau lembaga lain misalnya pemerintah, perusahaan, perorangan dan lain-lain, dan dapat bersifat kecil, sedang maupun raksasa. Akhirnya proyek memerlukan sumber daya : Manusia, bahan mentah, modal dan teknologi tertentu yang dianggarkan.
Oleh karena kompleksnya, proyek perlu dikelola dengan baik. Proses pengelolaan meliputi (1) Perencanaan, (2) Implementasi/pelaksanaan, (3) Pengawasan dan (4) Penyelesaian proyek.
Dengan demikian Administasi dan Manajemen proyek dapatlah dikatakan sebagai usaha merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu serta anggaran yang telah ditetapkan (Reksohadiprodjo, 1997: 4).

Ini berlaku bagi yang menawarkan maupun yang memperoleh dan melaksanakan proyek.
Jelas bahwa orang harus dapat menspesifikasi kegiatan. Komunikasi antara seorang pengusaha atau pelaksana proyek atau kontraktor dan langganan/yang memesan/yang menawarkan proyek harus jelas sehingga diperoleh kesatuan kata. Kedua belah pihak haruslah berdiri pada dasar yang sama, artinya tidak pesimistis, tidak optimistis. Selanjutnya pihak kontraktor terutama harus siap dan mampu menafsirkan kegiatan yang diinginkan langganan dan melaksanakannya dengan konsekuen.
Perincian kegiatan yang akan dilakukan ini berhubungan erat dengan unsur waktu dan biaya. Biasanya orang lupa memasukkan unsure waktu ini oleh karena orang lebih mementingkan segi-segi teknis pelaksanaan proyek. Bagaimanapun juga unsure waktu harus diperhatikan karena banyak hambatan yang akan memperpanjang waktu penyelesaian proyek. Sumber daya yang tersedia dengan cukup dan juga kualitas personalia mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan atau bekerja seadanya. Selain itu mungkin saja langganan berubah permintaannya tanpa memperdulikan waktu yang telah dijanjikan.
Akibat ini semua ialah meningkatnya biaya-biaya. Biaya-biaya dapat pula meningkat karena estimasi terlalu optimis sehingga hambatan dan kendala lupa diperhitungkan. Lagipula administrasi dan manajemen proyek harus sadar biaya, artinya harus selalu mementingkan penghematan. Hal ini perlu ditunjang oleh suatu sistem pengelolaan biaya yang baik.
Dari uraian di muka dapatlah disimpulkan bahwa konsep administrasi dan manajemen proyek meliputi kenyataan :
a.      Bahwa proyek merupakan kegiatan yang sifatnya sementara dengan tujuan tertentu dengan memanfaatkan sumber-sumber daya;
b.      Bahwa administrasi dan manajemen proyek adalah proses mencapai tujuan proyek dalam suatu wadah tertentu;
c.       Bahwa administrasi dan manajemen proyek meliputi langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penyelesaian proyek;
d.     Bahwa kendala proyek adalah spesifikasi kerja, jadwal waktu dan uang (dana); dan
e.      Bahwa bentuk organisasi atau wadah yang dimaksud dan yang biasa dipakai dalam administrasi dan manajemen proyek dapat berupa organisasi fungsional, proyek, matriks, usaha (ventura) dan tim kerja (taskforce).

1.4              Keputusan Mengadakan Investasi pada Proyek
Setelah orang dapat mengidentifikasi kesempatan mengadakan investasi pada proyek dengan melihat peraturan-peraturan yang ada, dorongan yang ada, kemungkinan perluasan usaha, karakteristik pasar, kemudahan impor barang kapital dan bahan mentah, tersedianya sumber daya lain, hubungan perburuhan, system financial, persaingan dan lain-lain, kemudian dia memutuskan untuk mengambil keputusan melakukan investasi pada proyek.
Tujuan mengambil keputusan investasi ini jelas memaksimalkan nilai pemilikan badan usaha, atau memaksimalkan nilai sekarang hasil atau meningkatkan hasil kembali serta mengurangi resiko.
Oleh karena keputusan ini menyangkut masa depan yang penuh resiko maka orang harus memperhitungkan kemungkinan berhasil atau tidak berhasilnya proyek. Dengan demikian orang harus mengetahui berbagai disiplin terutama (1) Statistik untuk membantu mengadakan peramalan kedepan (2) Administrasi dan manajemen pada umumnya (3) Manajemen pembelanjaan perusahaan (4) Anggaran perusahaan (5) Manajemen produksi dan riset operasi serta (6) Akuntansi.
Jelas bahwa keputusan mengadakan investasi pada proyek didasarkan pada berbagai disiplin/ilmu pengetahuan. Keberhasilan Administrasi dan manajemen proyek juga harus didasarkan pada pengetahuan akan berbagai disiplin ilmu tersebut.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar